DPC GMNI Kota Binjai Dukung Kapolri, Windi Tanjung: Itu Tidak Benar
Foto : Windi Tanjung, Ketua DPC GMNI Kota Binjai/Faronesia (PT. Pena Data Media). |
Binjai Sumut, Faronesia.com - Terkait berita yang beredarnya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Binjai - Sumatera Utara (Sumut) mendukung kinerja Kapolri dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J yang tak kunjung usai, diklarifikasi langsung oleh Windi Tanjung Ketua DPC GMNI Binjai.
Klarifikasi tersebut dilakukan dalam hal merespon salah satu media yang mengatakan dirinya mendukung kinerja Kapolri yang dilakukan di sekretariat DPC GMNI Kota Binjai Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, Senin (8/8/2022).
Ketua DPC GMNI Kota Binjai Windi Tanjung mengatakan dirinya tidak tau menahu terkait berita tersebut dan mengaku tidak memberikan statement dalam pertemuan tersebut.
"Tidak tau saya itu terkait berita tersebut, kami DPC GMNI Kota Binjai tetap satu momando dengan statement Cipayung Plus Sumut yang menuntut Kapolri untuk segera mundur!," ujarnya.
Windi menjelaskan saat dirinya dihubungi oleh Pihak Kepolisian Polres Binjai hanya untuk sekedar bertemu dan minum kopi bersama yang pada kenyataannya bukan hanya sekedar minum kopi tetapi dirinya juga disuguhkan dengan pengakuan dirinya yang mendukung kinerja Kapolri.
"Saya ditelfon oleh Pihak Polres Binjai diajak ketemu sore. Namun saya terlambat dan sesampainya disitu saya langsung disuruh untuk Ikut dalam video dan foto tersebut. tahu-tahu ternyata video mendukung kinerja Kapolri. saya terkejut," imbuhnya.
Pengakuan atas adanya pemberitaan itu, Windi Tanjung Ketua DPC GMNI Kota Binjai langsung memberikan respon terkait Kasus Pembunuhan Birgadir J.
Dia mengatakan dirinya setuju dan sepakat dengan Konfrensi Pers Cipayung Plus Sumut yang menilai kasus Pembunuhan ini terlalu berlarut dan hanya menghasilkan asumsi liar ditengah masyarakat.
Terlebih, kata Windi sapaan akrabnya, masyarakat saat ini terus menanti hasil dari pengungkapan peristiwa yang terjadi di rumah Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo tersebut.
"Jadi jangan ada kesan Polri lambat dalam pengungkapannya. Kami juga meminta kepada pihak Kepolisian agar terbuka dan transparan sesuai fakta yang terjadi," sambung Windi.
Menurutnya, kasus polisi tembak polisi ini cukup menyita perhatian masyarakat. Selain itu, kata dia, kredibilitas dan profesionalitas Polri dipertaruhkan.
"Publik hari ini sangat menginginkan penegakan supremasi hukum, agar masyarakat kedepannya percaya bahwa masih ada hukum yang adil di negeri ini. demi menjaga citra Kepolisian Negara Republik Indonesia," sambungnya lagi.
Dalam pertemuan tersebut, Windi juga menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, seharusnya polisi menjaga ketertiban malah menjadi biang kegaduhan di masyarakat akibat peristiwa pembunuhan brigadir J dikediaman mantan Kadiv. Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat sehingga banyak spekulasi liar yang bermunculan. Dimulai dari kejanggalan kasus, berubah-ubahnya keterangan dan ketidaksesuaian dengan fakta dilapangan, serta lamanya penanganan kasus justru menunjukkan semakin jauh dari semangat presisi, dan semakin menghilangkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum tersebut," lanjut Windi.
Terakhir, Windi mengatakan dirinya mendukung dan Sepakat dengan Keputusan Cipayung Plus Sumut menegaskan dan meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja Kapolri dan meminta kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk mundur dari jabatannya.
"Untuk itu, saya dalam hal ini tetap berada satu komando dengan Cipayung Plus Sumut meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi serta memberhentikan Kapolri untuk menjaga wibawa institusi Polri dan kami juga meminta Kapolri untuk mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memimpin dan merubah lembaga Kepolisian menjadi lebih baik seperti yang di dambakan masyarakat, " tutup Ketua DPC GMNI Kota Binjai itu.***
Editor : Adhar.
0 Komentar