Eksponen GMNI Sebut Langkah Imanuel Cs Lecehkan Marwah Organisasi
Foto: Imanuel Cs saat bertemu Capres Prabowo Subianto di Kartanegara, Jakarta Selatan/Faronesia.com. |
Jakarta, Faronesia.com - Imanuel Cahyadi beserta rombongan mengatasnamakan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menemui capres Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis, (12/10/2023).
Di Kertanegara Imanuel menyatakan dukungan terhadap Prabowo sebagai calon Presiden dalam pemilihan Presiden 2024. Imanuel menganggap Prabowo sebagai tokoh pemersatu dan mengusulkan Gibran sebagai calon wakil Presiden Prabowo Subianto.
Muhammad Fais Hakim Rasyid selaku anggota dan kader aktif GMNI menyayangkan adanya langkah Imanuel Cs yang menurutnya telah merendahkan marwah GMNI sebagai organisasi ideologis dan independen. Menurutnya, GMNI sebagai organisasi independen tidak boleh ikut serta dalam politik praktis yang berwatak pragmatis kekuasaan.
“Setahu saya itu GMNI Ilegal. Tidak punya legitimasi hukum. Dan jangan jadikan GMNI sebagai alat transaksi kekuasaan untuk kepentingan pribadi”, ungkap Fais
Sebagai kader aktif, bung Fais panggilan akrabnya mengutuk tindakan Imanuel Cs karena mengorbankan organisasi dan kader GMNI se-Indonesia hanya untuk keuntungan pribadinya. Pasalnya, pilihan politik masing-masing kader GMNI berbeda-beda yang merupakan hak politik yang melekat sebagai warga negara. Tindakan Imanuel Cs mengkooptasi organisasi dan seakan-akan semua kader GMNI mendukung Prabowo Subianto.
“Ini tindakan mengkooptasi organisasi untuk kepentingan pribadi. Kita semua pasti punya pilihan politik sebagai warga negara. Sebaiknya pilihan politik disampaikan sebagai pribadi bukan organisasi," tambah Fais.
Apalagi menurut Fais, Prabowo sebagai capres yang didukung oleh Imanuel Cs punya rekam jejak masa lalu tentang pelanggaran HAM dan bagian dari kroni Soeharto Orde Baru yang menumbangkan bahkan menghabisi Soekarno dan para pengikutnya. Tidak ada ikatan ideologis yang kuat justru bertentangan.
“Apalagi yang dia dukung Prabowo yang punya masa lalu kelam soal pelanggaran HAM dan bagian dari kroni Orde Baru-Soeharto yang menumbangkan Presiden Soekarno dan menghabisi para pengikutnya dengan keji. Sebagai kader GMNI yang merujuk pada ajaran Bung Karno saya tidak sudi," tutup Fais.(*)
0 Komentar